Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penurunan tarif tiket masuk terhadap struktur pendapatan serta mengkaji strategi pengelolaan fasilitas amenitas di Taman Apung Mas Kemambang, Purwokerto. Setelah mengalami revitalisasi dan dibuka kembali pada tahun 2022, taman ini sempat mengalami penurunan jumlah kunjungan. Untuk meningkatkan minat masyarakat, pada tahun 2023 diterapkan kebijakan penurunan tarif tiket masuk secara signifikan. Kebijakan tersebut berhasil meningkatkan jumlah kunjungan, namun berdampak pada menurunnya pendapatan dari sektor tiket. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah penurunan tarif dengan Uji Wilcoxon Signed Rank Test, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi strategi pengelolaan amenitas yang dilakukan oleh pengelola, baik melalui pengelolaan langsung maupun melalui kemitraan dengan pelaku UMKM. Data diperoleh melalui dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tarif tiket masuk berpengaruh signifikan terhadap penurunan pendapatan dari tiket. Untuk mengatasi hal tersebut, pengelola menerapkan strategi diversifikasi pendapatan melalui optimalisasi pengelolaan fasilitas, baik yang bersifat publik maupun komersial. Strategi tersebut meliputi efisiensi biaya, pemanfaatan fasilitas sebagai aset sewa, serta peningkatan kerja sama dengan mitra usaha lokal. Kata Kunci: Taman Apung Mas Kemambang, tarif tiket masuk, strategi pengelolaan, struktur pendapatan, fasilitas amenitas, diversifikasi pendapatan.