Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara perbankan syariah dalam berkomunikasi dengan generasi muda, khususnya Generasi Z yang sangat aktif menggunakan media sosial. Salah satu strategi pemasaran yang dinilai efektif adalah penerapan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) pada iklan di Instagram untuk meningkatkan minat menabung, khususnya pada produk tabungan haji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model AIDA pada iklan di media sosial Instagram terhadap minat menabung pada tabungan haji di Bank Syariah Indonesia, khususnya di kalangan Generasi Z di Kota Purwokerto. Penelitian kuantitatif survei dengan kuesioner Likert pada 100 Gen Z Purwokerto, dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Berdasarkan hasil uji statistik, variabel attention (t-hitung=5,346; sig. 0,000), desire (t-hitung=2,602; sig. 0,011), dan action (t-hitung=12,257; sig. 0,000) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung pada tabungan haji di Bank Syariah Indonesia, sedangkan interest (t-hitung=-3,696; sig. 0,000) memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Secara simultan, keempat variabel (F-hitung=220,157; sig. 0,000) menjelaskan 89,9% variasi minat menabung (Adjusted R²=0,899), menunjukkan bahwa strategi periklanan di Instagram perlu memprioritaskan aspek attention, desire, dan action, sementara interest memerlukan evaluasi ulang untuk mengurangi dampak negatifnya. Temuan ini mendukung Hierarchy of Effects Theory, di mana tahapan attention (perhatian), desire (keinginan), dan action (tindakan) berperan krusial dalam membentuk minat, meskipun interest (ketertarikan) justru kontraproduktif, mungkin karena pesan iklan yang kurang efektif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Bank Syariah Indonesia dalam menyusun strategi pemasaran digital yang lebih inovatif dan relevan dengan karakter generasi muda, serta berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di masyarakat.