Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah Qubbat as-Sakhrah dan memaparkan gaya arsitektur pada Qubbat as-Sakhrah masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan di Dinasti Umayyah (691-705 M). Qubbat as-Sakhrah merupakan bangunan monumental pertama dalam sejarah arsitektur Islam yang tidak hanya memuat nilai estetika, tetapi juga berfungsi sebagai simbol politik, ideologis, dan religius. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari tahap; heuristic (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Teori yang digunaka yaitu teori arsitektur Islam dari Oleg Grabar dengan pendekatan historis-kultural. Data dikumpulkan melalui studi pustaka yang melibatkan sumber primer klasik, seperti karya al-Tabari dan al-Suyuti, serta sumber sekunder dari jurnal maupun buku yang berkaitan dengan fokus kajian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, pembangunan Qubbat as-Sakhrah oleh Abdul Malik bin Marwan pada tahun 691–692 M merupakan strategi religius dan politik untuk memperkuat legitimasi Dinasti Umayyah di tengah krisis kepemimpinan Islam. Letaknya di Yerusalem dan kemegahan bangunannya menjadikannya simbol supremasi Islam awal. Kedua, dari segi arsitektur, Qubbat as-Sakhrah memadukan unsur Bizantium seperti denah oktagonal dan kubah besar dengan prinsip-prinsip Islam awal, seperti kaligrafi Kufi dan mozaik anikonik. Perpaduan ini menjadikan Qubbat as-Sakhrah sebagai tonggak awal pembentukan identitas arsitektur Islam.