Strategi komunikasi organisasi memiliki peran penting dalam membangun resonansi pesan guna menciptakan keterlibatan anggota. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana strategi komunikasi tersebut dirancang dan diimplementasikan agar pesan organisasi tidak hanya tersampaikan, tetapi juga mampu mendorong aksi nyata dari anggota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam kepada enam informan kunci yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan wakil ketua IPNU dan IPPNU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi organisasi PAC IPNU IPPNU Sumbang tidak hanya mengandalkan komunikasi formal melalui surat dan grup WhatsApp, tetapi juga menekankan pada pendekatan informal dan personal melalui aktivitas sosial seperti "juguran", mabar, futsal, dan diskusi santai. Pesan yang dibangun menekankan nilai-nilai ke-NU-an, komitmen, dan kebersamaan yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami. Strategi komunikasi ini menunjukkan adanya resonansi antara pesan dan aksi Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana strategi komunikasi tersebut dirancang dan diimplementasikan agar pesan organisasi tidak hanya tersampaikan, tetapi juga mampu mendorong aksi nyata dari anggota. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan menggunakan analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sumber data yang diperoleh peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan komunikasi organisasi tidak hanya bergantung pada penyampaian pesan, tetapi juga pada kemampuan membangun resonansi yang mampu menggerakkan partisipasi aktif anggota.