LEGAL REASONING HAKIM DALAM JARIMA>H PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP ANAK PERSPEKTIF HUKUM POSITIF INDONESIA (Studi Putusan Nomor 11/JN/2023/Ms.Snb) ABSTRAK Fitri Wibawati NIM. 2017303138 Program Studi Hukum Tata Negara, Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto Putusan Mahkamah Syar’iyah Sinabang Nomor 11/JN/2023/MS.Snb, menimbulkan kontroversi karena hukuman yang diberikan pada pelaku pelecehan seksual terhadap anak dianngap terlalu ringan. Terdakwa divonis hukuman penjara selama enam puluh bulan, angka tersebut lebih rendah dari tuntutan penuntut umum dan perspektif hukum positif Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hakim pada putusan tersebut serta bagimana pertimbangan hakim dalam perspektif hukum positif Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library research) dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan pendekatan kasus (case approach). Sumber bahan hukum primer berupa Putusan Mahkamah Syar’iyah Sinabang Nomor 11/JN/2023/Ms.Snb. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, lalu dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rendahnya hukuman yang dijatuhkan karena faktor tuntutan penuntut umum dan juga unsur yang meringangkan dalam diri Terdakwa. Majelis Hakim menganalisis unsur subjektif dan objektif secara mendalam serta menegaskan perlindungan terhadap anak melalui pertimbangan kerentanan korban, bukti medis, dan hukuman proporsional berupa uqubat ta’zir penjara 60 bulan. Meski tidak merujuk langsung pada Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan regulasi nasional lainnya, semangat perlindungan anak tetap tampak, namun aspek lanjutan seperti restitusi dan rehabilitasi belum terakomodasi karena keterbatasan Qanun, sehingga integrasi dengan hukum nasional menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat perlindungan anak di Aceh. Kata Kunci : Legal Reasoning, Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Mahkamah Syar’iyah, Aceh, Qanun Jinayat.