Peningkatan jumlah sampah sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk dan konsumsi masyarakat telah menjadi tantangan serius, termasuk di wilayah pedesaan seperti Desa Wlahar Wetan. Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) hadir sebagai alternatif solusi yang tidak hanya mengelola sampah secara teknis, tetapi juga mengedepankan nilai edukatif dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak ekonomi dan sosial pengelolaan sampah terhadap masyarakat sekitar, serta mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam praktik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap masyarakat yang bekerja di sekitar TPA dan pihak pengelola. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara sosial, TPA BLE meningkatkan kesadaran lingkungan, memperkuat hubungan sosial, dan memberikan kenyamanan hidup melalui lingkungan yang lebih bersih. Secara ekonomi, meskipun lapangan kerja tercipta, peningkatan pendapatan masyarakat belum optimal karena keterbatasan peran dalam pengembangan usaha berbasis daur ulang. Dalam perspektif ekonomi Islam, nilai-nilai maslahah, keadilan tercermin dalam pelaksanaan pengelolaan yang partisipatif dan berorientasi pada kemaslahatan bersama. Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Ekonomi Islam, Dampak Ekonomi, Dampak sosial, TPA