Perkembangan teknologi semakin cepat menyebabkan tantangan di bidang pendidikan. Secara khusus, pada masa pandemi terjadi learning loss dan learning gap karena pembelajaran jarak jauh yang kurang efektif. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia memperkenalkan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dalam Kurikulum Merdeka di SMK Negeri 1 Kutasari Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran telah disusun sesuai dengan ketentuan Kurikulum Merdeka, dimulai dari analisis Capaian Pembelajaran (CP), penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), hingga perancangan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan pengembangan modul ajar. Modul ajar yang digunakan memuat komponen yang telah memenuhi standar minimal. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran cenderung mengarah pada pendekatan yang berpusat pada siswa melalui penerapan metode Project-Based Learning (PjBL) dan Problem-Based Learning (PBL). Namun, praktiknya metode ceramah dan tanya-jawab masih dominan digunakan serta terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan pembelajaran (modul ajar) dan praktik di kelas. Sedangkan, pembelajaran berdiferensiasi belum dilakukan karena beban mengajar yang tinggi, keterbatasan waktu, beban mengajar yang tinggi, dan banyaknya materi. Asesmen pembelajaran dilakukan melalui asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif sesuai dengan asesmen Kurikulum Merdeka. Kendala yang dihadapi guru berupa kesulitan dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi, keterbatasan fasilitas, dan beban tugas yang dirasakan siswa.