Dalam upaya mewujudkan desa yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah menciptakan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini merupakan kolaborasi antara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang pelaksanaannya di desa. Program ini diharapkan dapat menjangkau ke seluruh desa di Indonesia di masa mendatang. Desa Planjan merupakan salah satu desa yang terpilih sebagai pilot project DRPPA se Kabupaten Cilacap. Di dalam program DRPPA terdapat berbagai organisasi dan kegiatan yang memiliki tujuan masing-masing, namun tetap selaras dengan tujuan awal yaitu meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak. Salah satu organisasi perempuan di Desa Planjan adalah Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan (PPEP), yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses dan hasil pemberdayaan perempuan miskin melalui Kelompok Srikandi dalam program DRPPA di Desa Planjan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Metode penelitian yang digunakkan adalah pendekatan kualitatif, yang disajikan secara deskriptif berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, serta pengumpulan dokumen sebagai bukti pendukung dalam penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan perempuan miskin Kelompok Srikandi dalam program DRPPA di Desa Planjan sudah sesuai dengan tahapan pemberdayaan. Namun masih terdapat beberapa hal yang belum dicapai karena masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya berhasil. Kelompok Srikandi berhasil memproduksi mocaf dengan kualitas baik, namun mereka menghadapi tantangan dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Meskipun program ini menunjukkan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan, tantangan seperti kurangnya dukungan pasca-pelatihan dan monitoring yang efektif menghambat pencapaian tujuan.