Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya integrasi dakwah dan kewirausahaan dalam menjawab tantangan dakwah di era digital. KOMINFO sebagai badan independen di pesantren ini tidak hanya menjalankan fungsi komunikasi dan informasi, tetapi juga mengembangkan model dakwah berbasis kewirausahaan yang disebut dakwahpreneurship. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi dakwahpreneurship di KOMINFO Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Amin Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara serta dampaknya terhadap kemandirian santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teori yang digunakan adalah teori dakwah dari Syukriadi Sambas yang menekankan pentingnya media dalam penyebaran nilai Islam, serta teori kewirausahaan dari Joseph Schumpeter dan Peter F. Drucker yang melihat wirausaha sebagai agen perubahan dan pencipta nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KOMINFO menggunakan metode dakwah mau’idhah hasanah dengan memanfaatkan media digital untuk menyampaikan pesan Islam secara kreatif. Bentuk kegiatan dakwahpreneurship meliputi jasa siaran langsung kegiatan religius, fotografi, videografi, produksi konten dakwah, serta penjualan produk kreatif bernuansa Islam. Program ini terbukti mampu membentuk karakter santri yang mandiri, komunikatif, dan produktif. Sejumlah alumni KOMINFO kini mengembangkan usaha mandiri yang berlandaskan pada nilai-nilai dakwah dan keterampilan yang diperoleh selama menjadi santri.