Keluarga sakinah merupakan fondasi masyarakat bertakwa, terbentuk melalui pernikahan sah dalam Islam. Suami memegang peran sentral sebagai pemimpin, pelindung, dan pencari nafkah, berkewajiban menciptakan keluarga sakinah (rukun, tentram, penuh mawaddah dan rahmah) dengan hak dan tanggung jawab seimbang bersama istri. Namun, realitas menunjukkan masih banyak suami yang lalai dalam mendidik dan membimbing istri sesuai syariat agama, yang esensial bagi ketaatan istri dan terwujudnya keluarga ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur (Library Research) dengan metode yuridis normatif dan kualitatif deskriptif. Data primer bersumber dari Undang-Undang Perkawinan (UUP) dan Kompilasi Hukum Islam (KHI), didukung data sekunder dari literatur relevan. Pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan, dengan analisis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk ilustrasi objek dan komparatif untuk membandingkan perbedaan pendapat. Suami adalah pemimpin keluarga dalam Islam, bertanggung jawab menafkahi, melindungi, mendidik, dan membimbing keluarga menuju sakinah (rukun, damai, penuh mawaddah dan rahmah) sesuai ajaran Al-Qur'an dan Hadits. Undang-Undang Perkawinan (UUP) dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) menguatkan peran ini, menekankan hak dan kewajiban seimbang, serta berfungsi sebagai pedoman pembentukan keluarga ideal, pengelolaan konflik, dan penanaman nilai agama, ekonomi, serta sosial demi kebahagiaan dunia dan akhirat.