Media pers pada masa pemerintah Hindia Belanda banyak yang menjadikannya sebagai wadah untuk menentang kebijakan pemerintah kolonial. Salah satunya Surat Kabar Api. Surat kabar ini merupakan surat kabar milik SI Merah atau Sarekat Rakyat Semarang, yang di mana dulunya surat kabar ini bernama Sinar Hindia atau Sinar Djawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan muatan artikel dalam Surat Kabar Api tahun 1924-1926 serta untuk mengetahui respon Surat Kabar Api terhadap kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian sejarah, meliputi heuristic (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Penelitian ini didasarkan pada pemikiran Norman Fairclough mengenai analisis wacana kritis pada media pers serta menggunakan pendekatan politik. Hasil penelitian ini menjelaskan, pertama, berkaitan dengan muatan artikel-artikel dalam Surat Kabar Api tahun 1924 hingga 1926, yang meliputi artikel politik, sosial, agama, pendidikan, ekonomi, olahraga, pergerakan, dan luar negeri. Kedua, yaitu terkait respon Surat Kabar Api terhadap kebijakan pemerintah Kolonial Hindia Belanda, yang di mana kerap kali kebijakan pemerintah kolonial merugikan rakyat, bahkan menyebabkan penderitaan. Oleh karena itu, Surat Kabar Api menyampaikan kritik terhadap kebijakan tersebut.