Peran Pemimpin memang penting dalam semua kehidupan, karena untuk mengatur kehidupan masyarakat umum dan luas, tidak terkecuali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Antara pemimpin dan masyarakat harus saling bekerjasama atau saling mendukung guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan bersama, itulah tujuan utamanya. Namun, kerap kali banyak pemimpin di Indonesia yang menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang, misalnya korupsi sering terjadi dan hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ini menjadikan penulis tertarik untuk membahas ini, karena dalam al-Qur’an, kita diwajibkan untuk taat kepada pemimpin (Uli al-Amri, yang fokusnya ke pemerintahan), namun kenyataan di lapangan, agak lain dari apa yang tercatat dalam al-Qur’an. Metode yang dikenakan ialah deksriptif-kualitataif dengan jenis kepustakaan, yakni menggunakan al-Qur’an sebagai sumber primernya, lantas kitab-kitab tafsir, buku, artikel yang berkenaan dengan Uli al-Amri menjadi sumber sekundernya. Dalam mengkaji kata Uli al-Amri dengan pisau analisis semantik Toshihiko Izutsu dapat diperoleh dengan cara melalui menelusuri makna leksikal (dasar), makna relasional, aspek sinkronik dan diakronik, dan langkah terakhir weltanschauung.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa makna dasar Uli al-Amri ialah pemimpin. Makna relasionalnya dibagian sintagmatik, kata Uli al-Amri erat dengan kata ar-Rasūl dan amrun min al-Amni awi al-Khaufi. Sementara dibagian paradigmatik, kata Uli al-Amri berhubungan dengan Sulṭān, Malik, Imām, dan Khalīfah untuk di bagaian sinonimnya, dan Żull, ‘Ibād, dan Khāḍi’îna untuk dibagian antonimnya. Melalui analisis Pra Qur’anik, Qur’anik, dan Pasca Qur’anik, melahirkan sebuah pandangan dunia (weltanschauung) dari kata Uli al-Amri, yaitu orang-orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan, berani dan adil, dan tanggung jawab dan berhubungan dengan hal-hal kekuasaan yang memberikan arahan atau perintah yang sejalan dengan Allah dan Rasul tetapkan. Ini tidak hanya merujuk pada pemerintah saja, namun kepada siapa saja yang mempunyai kategori-kategori diatas, maka bisa disebut sebagai Uli al-Amri. Kata Kunci: Uli al-Amri, pemimpin, semantik, an-Nisa