Penyandang disabilitas mental (PDM) kerap kali mengalami masalah yang kompleks. Bukan hanya masalah yang ada dalam diri seperti halusinasi dan sebaginya, melainkan karena berbagai permasalahan dari luar dirinya, seperti lingkungan sosialnya. Seorang penyandnag disabilitas mental tidak dapat melakukan aktivitas pribadinya dengan benar dalam keseharianya karena keterbatasanya. Sehingga pembentukan kepribadian yang mandiri sangat penting ditanamkan untuk membantu proses rehabilitasi penyembuhanya. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya dalam mencapai kemandirianya melalui pembiasaan pemenuhan kebutuhan pribadi dalam dirinya untuk membantu disabilitas mencapai kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembiasaan pemenuhan kebutuhan pribadi dalam mencapai kemandirian penyandang disabilitas mental di Panti Rehabilitasi Wanita Al Imam 1 Purbalingga, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian Field Research (penelitian lapangan). Subjek penelitian ini terdiri pemilik, pengasuh, serta penyandang disabilitas yang ada di panti. Teori yang digunakan adalah teori Pembiasaan B.F Skinner sebagai kerangka analisis untuk memahami penyandang disabilitas mental dalam konteks pemenuhan kebutuhan pribadinya. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiasaan pemenuhan kebutuhan pribadi, seperti mandi, makan, dan berpakaian secara mandiri, dilakukan melalui praktik dan pelatihan kemandirian yang terstruktur. Proses ini melibatkan rutinitas harian serta praktik langsung yang bertujuan agar santri lebih mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kata Kunci : Disabilitas Mental, Kemandirian, Pembiasaan, Rehabilitasi, Kebutuhan Pribadi