Di era media sosial, konten iklan tidak lagi berfungsi sebagai komunikasi satu arah dari produsen ke konsumen. Melalui platform seperti TikTok, audiens digital dapat menanggapi iklan secara langsung melalui komentar, yang menjadikan interpretasi terhadap pesan iklan bersifat interaktif dan kolektif. Salah satu iklan yang menarik perhatian public yaitu iklan “Om Jin Pengen Kurus” dari Djarum 76 yang diunggah di platform TikTok. Pada iklan tersebut menyajikan humor yang tidak masuk akal (absurd) namun menghibur, sehingga memicu berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana audiens digital memberikan interpretasi terhadap humor absurd dalam iklan tersebut Pendekatan yang diguna kan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode Analisis Wacana Kritis model Teun A. Van Dijk. Tiga dimensi utama yang dianalisis meliputi struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial dari komentar netizen yang merespons iklan tersebut. Data primer diperoleh dari komentar pengguna TikTok pada video iklan “Om Jin Pengen Kurus”, sedangkan data sekunder berasal dari literatur yang relevan dengan topik humor absurd, audiens digital, dan analisis wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audiens digital memberikan beragam respon terhadap humor absurd dalam iklan, mulai dari ekspresi hiburan hingga kritik sosial terhadap stereotip gender dan nilai-nilai yang tersirat. Humor absurd yang ditampilkan mampu memancing keterlibatan emosional audiens dan menciptakan ruang diskusi yang aktif di kolom komentar. Temuan ini membuktikan bahwa humor dalam iklan bukan hanya alat persuasi, tetapi juga bagian dari wacana sosial yang membentuk makna secara kolektif di era media digital.