Pemberdayaan masyarakat di Desa Suro didukung oleh potensi sumberdaya yang melimpah yaitu limbah kotoran ternak sapi. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas masyarakat di Desa Suro memelihara ternak sapi hampir di setiap rumah. Namun hal tersebut menjadi keresahan warga masyarakat dikarenakan memicu pencemaran lingkungan baik itu udara, tanah bahkan air. Sebagai pemecahan masalah tersebut, masyarakat berupaya untuk mengubah limbah kotoran ternak sapi menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu biogas. Biogas dipilih karena harapannya selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, dapat juga memberikan dampak pada ekonomi masyarakat dengan menghemat pengeluaran energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan disertai apa saja faktor pendukung dan penghambat dari program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan limbah ternak biogas di desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan. Dengan perolehan data dari hasil wawancara, observasi lapangan secara langsung serta pengumpulan dokumentasi sebagai bukti penguat dalam penelitian. Hasil dari program pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah ternak demi kesehatan lingkungan. Ketersediaan sumberdaya dan partisipasi dari masyarakat dapat memberikan dukungan keberlanjutan program. Adapun faktor penghambatnya meliputi kurangnya dukungan dari pemerintah desa dan infrastruktur yang kurang memadai. Melalui program ini berdampak pada perlindungan kesehatan lingkungan sekitar, dapat menghemat pengeluaran rumah tangga bahkan dapat dijadikan pupuk organik tanaman.