TINJAUAN ‘urf TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI GETAH KARET (Studi kasus petani di dusun IV desa Dabuk Rejo, Lempuing, Ogan Komering Ilir, sumatera selatan) ABSTRAK Nur Azizah NIM. 214110301112 Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Praktik jual beli getah karet di Dusun IV Desa Dabuk RejoJual beli getah karet merupakan praktik ekonomi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Dusun IV Desa Dabuk Rejo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Transaksi antara petani dan pengepul berlangsung berdasarkan kebiasaan turun-temurun, seperti sistem pemotongan berat dan penentuan harga berdasarkan kadar air. Praktik ini kerap dilakukan tanpa akad tertulis, melainkan hanya berdasarkan kesepakatan lisan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik jual beli tersebut dalam perspektif hukum Islam khususnya melalui pendekatan konsep ‘urf sebagai landasan hukum kebiasaan dalam muamalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dan bersifat deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada petani dan pengepul karet di Dusun IV Desa Dabuk Rejo. Data primer yang diperoleh dari responden kemudian dianalisis menggunakan teori ‘urf dalam hukum Islam. Selain itu, digunakan pula data sekunder berupa literatur seperti buku, jurnal ilmiah, dan dokumen penunjang lainnya untuk memperkuat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli getah karet yang berlangsung di Dusun IV Desa Dabuk Rejo termasuk ke dalam kategori ‘urf ‘ṣaḥīḥ, karena telah menjadi kebiasaan yang umum dan konsisten sehingga tidak bertentangan dengan dalil syar‘i. Praktik pemotongan berat berdasarkan kadar air dan kotoran dalam getah karet tersebut diakui secara kolektif dan diterapkan secara berkelanjutan sehingga memenuhi kriteria ‘urf sahih dalam perspektif syariat Islam. Selain bersifat umum dan berkelanjutan, kebiasaan ini juga selaras dengan prinsip-prinsip hukum syariah dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerelaan, kejujuran, serta keadilan sehingga tidak merugikan salah satu pihak dalam transaksi.