Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang dijadikan dasar legalisasi dalam postingan pemboikotan produk pro-Israel di media sosial. Ayat-ayat tersebut yaitu QS. Al-Mumtahanah ayat 9, QS. Al-Maidah ayat 2, dan QS. Al-Isra ayat 6. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ayat tersebut dengan analisis hermeneutika Fazlur Rahman untuk mengetahui kontekstualisasi dari ayat tersebut dan melihat relevansinya dengan isu pemboikotan produk pro-Israel. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber data utama dalam penelitian ini yaitu QS. Al-Mumtahanah : 9, QS. Al-Maidah : 2, dan QS. Al-Isra’ : 6, kitab Lubāb al-Nuqūl fī Asbāb al-Nuzūl karya Jalaluddin Al-Suyuthi, kitab-kitab tarikh dan buku Islam and Modernity: Transformation of an Intelectual Tradition karya Fazlur Rahman. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu kitab-kitab tafsir, hadis-hadis Nabi Muhammad saw., buku sejarah, artikel, jurnal yang membahas tema yang serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode hermeneutika double movement Fazlur Rahman, ketiga ayat tersebut dapat dikontekstualisasikan dan memiliki relevansi etis dengan isu boikot kontemporer. Ditemukan bahwa QS. Al-Mumtahanah ayat 9 secara universal mengandung ideal moral jihad (perjuangan menegakkan keadilan dan menolak kezaliman). Selanjutnya, QS. Al-Maidah ayat 2, melalui prinsip ta'awun, menghasilkan ideal moral keberpihakan pada kebaikan dengan menolak kerja sama dalam permusuhan. Sementara itu, QS. Al-Isra ayat 6, yang berkisah tentang siklus kejatuhan dan kebangkitan, memuat ideal moral ishlah (upaya perbaikan kolektif). Berdasarkan temuan ini, aksi pemboikotan produk pro-Israel dapat dipahami bukan sekadar reaksi politik, melainkan sebagai manifestasi kontemporer dari nilai-nilai jihad, keberpihakan pada kebaikan, dan ishlah dalam merespons isu kemanusiaan.