Penelitian ini muncul dari fenomena tingginya penggunaan Instagram sebagai media untuk menampilkan gaya hidup, khususnya dalam hal fashion yang diperlihatkan oleh mahasiswi. Fashion dianggap sebagai salah satu cara penting bagi seseorang untuk mengekspresikan diri dan membentuk citra pribadi di media sosial. Mahasiswi KPI Angkatan 2022 di UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto cukup rutin mengunggah penampilan terbaik mereka di Instagram, baik dengan gaya modest fashion maupun casual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana fashion ditampilkan oleh mahasiswi tersebut di Instagram, serta bagaimana fashion berperan dalam membentuk citra diri mereka, dengan menggunakan teori presentasi diri dari Erving Goffman dan teori representasi dari Stuart Hall sebagai kerangka analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan delapan mahasiswi yang dipilih menggunakan Teknik purposive Sampling. Para informan adalah mahasiswi KPI Angkatan 2022 yang aktif di Instagram dan terdapat unggahan yang menampilkan gaya fashion dalam postingannya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk menemukan pola pola dalam cara mereka mengelola fashion, merencanakan tampilan visual, serta penampilan digital dengan citra diri yang ingin mereka tunjukkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram dimanfaatkan oleh para informan sebagai tempat untuk menampilkan diri, seperti tampil di depan panggung (Front Stage). Mereka menunjukkan bahwa mengunggah foto dengan outfit terbaik dan tampilan visual yang sudah disusun sedemikian rupa agar memberikan kesan positif. Meski dalam kehidupan sehari-hari (Back Stage) gaya berpakaian mereka tak jauh berbeda, foto-foto yang diunggah tetap dipilih dengan cermat agar tampak lebih menarik. Dalam proses membentuk citra diri ini, terlihat pula tiga bentuk representasi menurut Stuart Hall representasi reflektif, di mana fashion mencerminkan siapa mereka. Representasi intensional, yaitu saat mereka sengaja menyampaikan pesan tertentu lewat gaya berpakaian dan representasi konstruksionis, yang menunjukkan bagaimana mereka membangun makna diri lewat simbol visual seperti filter dan warna. Jadi, fashion di Instagram bukan sekadar soal gaya pribadi, tapi juga menjadi strategi visual untuk menunjukkan identitas sosial mereka di dunia digital. Kata Kunci : Citra Diri, Fashion, Instagram, Presentasi Diri, Representasi Diri