Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) Upaya yang dilakukan oleh orangtua dan guru untuk menguatkan resiliensi siswa pada program tahfidz al-Qur’an perspektif psikologi di SD Islam al-Falah M.A Bobosan Purwokerto; dan (2) Resiliensi siswa pada program tahfidz al-Qur’an perspektif psikologi di SD Islam al-Falah M.A Bobosan Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian fenomenologi. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penulis menggunakan teknik triangulasi sumber data untuk menguji keabsahan data. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam upaya yang dilakukan oleh orangtua dan guru dalam mengembangkan sikap resiliensi pada siswa dalam mengikuti program tahfidz Quran di SD Islam al-Falah M.A Bobosan Purwokerto. Pertama, memberikan rasa aman dan nyaman pada siswa dalam bersekolah kemudian memotivasi anak untuk berani melakukan sesuatu yang positif dan selalu berupaya membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti program tahfidz Al-Qur’an. Kedua, memotivasi siswa agar memiliki kemauan belajar yang kuat, memberikan fasilitas kepada siswa untuk belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses lingkungan luar melalui kegiatan bermain, dan memberikan teladan yang baik pada siswa. Ketiga, memotivasi siswa untuk memiliki sahabat, mendorong siswa untuk mau saling membantu, dan tidak mengintervensi jalinan persahabatan pada siswa yang bisa merusak persahabatan. Keempat, memberikan fasilitas penunjang pada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dan mendorong siswa untuk selalu berpikir kritis dan kreatif. Hal itu dulakukan agar bakat dan minat siswa untuk menjadi hafidz Al-Qur’an bisa berkembang. Kelima, mendorong siswa untuk berperilaku prososial, memiliki sifat bertanggung jawab, suka membantu teman, dan mendorong siswa untuk saling menyayangi serta menghargai orang lain pada saat mengikuti program tahfidz Al-Qur’an. Keenam, menguatkan kompetensi sosial dengan cara mendorong siswa untuk dapat memiliki rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan beradaptasi dalam mengikuti program tahfidz Al-Qur’an. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi siswa dalam mengikuti program tahfidz Al-Qur’an termasuk dalam kategori kuat. Hal itu ditunjukkan dengan terpenuhinya indikator kuatnya resiliensi belajar pada siswa sebagai berikut: (1) Memiliki kondisi fisik yang bugar; (2) Mampu mengendalikan diri, ditunjukkan dengan berbagai sikap inisiatifnya dalam melakukan suatu pekerjaan: (3) Memiliki keuletan saat beraktivitas; (4) Memiliki toleransi terhadap efek yang negatif; (5) Memiliki kekuatan dalam menghadapi stress; (6) Mampu menerima perubahan yang bersifat positif; (7) Mampu menjalin relasi dengan orang lain secara nyaman; dan (8) Mendasari berbagai aktivitas atas dasar keimanan terhadap Tuhannya.