Setiap peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Mereka memiliki kebutuhan, kemampuan, minat, bakat, dan gaya belajar yang berbeda-beda pula, termasuk keadaan fisik dan psikologisnya. Layanan pendidikan inklusif hadir di tengah masyarakat untuk menjembatani supaya peserta didik berkebutuhan khusus dapat merasakan belajar bersama peserta didik reguler lainnya dalam kelas yang sama, dengan demikian mereka mendapatkan hak dan pengalaman yang sama dalam memperoleh pendidikan. Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal salah satunya yaitu melaui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi pada kelas inklusif berbasis kurikulum merdeka di MI Ma’arif Kemangguan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Hubnerman. Adapun hasil penelitiannya menunjukan bahwa: 1) Perencanaan pembelajaran berdiferensiasi diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang kemudian dilakukan asesmen diagnostik peserta didik. 2) Pembelajaran berdiferensiasi di MI Ma’arif Kemangguan dilakukan dengan memetakan kebutuhan peserta didiknya yang kemudian dari hasil asemen tersebut guru menyusun diferensiasi pembelajaran di kelas. 3) Implementasi manajemen pembelajaran berdiferensiasi di MI Ma’arif Kemangguan sudah dilakukan dengan baik dengan menerapkan fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.