Era globalisasi ini menyebabkan ketatnya persaingan dalam dunia bisnis. Salah satu garis terdepan dalam bisnis adalah pemasaran. Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu merancang strategi pemasaran yang kuat untuk menarik minat konsumen. Salah satu bisnis yang menjadi penyumbang utama perekenomian Indonesia adalah bidang pertanian dengan salah satu kegiatannya yaitu Hidroponik. Saat ini kelompok Tani “Sinom Barokah” yang berada di Desa Cindaga, Kebasen sedang menggeluti usaha di bidang pertanian hidroponik dengan mengembangkan pertanian berbasis hidroponik dengan menggunakan metode NFT (Nutrient Film Technique). Permasalahan yang terjadi yaitu dengan penerapan manajemen pemasaran tradisional hasil yang diperloleh tidak sesuai harapan. Sehingga pada awal tahun 2023, mencoba menerapkan manajemen pemasaran syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana implementasi manajemen pemasaran syariah dan apa saja peluang dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok tani Sinom Barokah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan lalu dianalisis menggunakan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani sudah mengimplementasikan manajemen pemasaran syariah, diantaranya melalui penetapan harga wajar (rabbaniyyah), pemberian bonus (akhlaqiyyah), kejujuran (al-waqi’iyyah), dan perlakuan adil (insaniyyah). Pada, kelompok tani Sinom Barokah, penerapan manajemen pemasaran syariah terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan. Meskipun memiliki peluang berkembang karena meningkatnya permintaan sayuran hidroponik bebas pestisida, kelompok tani Sinom Barokah sempat menghadapi tantangan seperti ditahun 2021-2022 dimana hasil produksi turun 30,28% akibat cuaca, hama, dan pandemi. Namun, pada 2022 2023, produksi meningkat signifikan sebesar 235,34% berkat pemulihan ekonomi. Pada 2023-2024, produksi kembali naik 7,17% dan berhasil menunjukkan stabilisasi dan pertumbuhan berkelanjutan.