Pekerja Migran Indonesia (PMI) seringkali menjadi korban berbagai permasalahan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja di luar negeri. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menginisiasi program Desa Migran Produktif (Desmigratif). Penelitian ini akan menganalisis implementasi Program Desmigratif di Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar dan sejauh mana program tersebut efektif dalam melindungi PMI, memberdayakan keluarga mereka, dan mengurangi praktik penempatan pekerja migran yang tidak sesuai prosedur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan yuridis-empiris. Pengumpulan data dilakukan melalui kombinasi metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan melalui interaksi dengan masyarakat, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagi sumber literatur, peraturan perundang-undangan, dan hasil penelitian terdahulu sebagai pembanding. Pengimplementasian Program Desmigratif di Desa Cihonje telah berjalan cukup baik, meskipun masih menghadapi beberapa kendala. Pilar-pilar Desmigratif seperti layanan migrasi, usaha produktif, dan Community Parenting telah dilaksanakan dengan baik serta memberikan pemberdayaan terhadap purna PMI. Namun, pembentukan koperasi desmigratif mengalami kendala akibat adanya kekhawatiran masyarakat apabila koperasi tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Program Desmigratif secara umum selaras dengan nilai-nilai kemaslahatan dalam Islam dengan meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan manfaat bagi PMI. Program ini relevan dengan maṣlaḥah ḥājiyāt karena memfasilitasi akses ekonomi masyarakat desa, dan meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup. Relevan juga dengan maṣlaḥah taḥsiniyāt karena memberikan keterampilan baru dan membuka peluang pengembangan diri melalui program Desmigratif ini. Kata Kunci : Pekerja Migran Indonesia, Desmigratif, Maṣlaḥah