Sexual harassment terhadap anak merupakan tindak kejahatan melecehkan dan menodai martabat manusia yang bertentangan Pasal 81 Ayat (3) jo. Pasal 76D Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 yang dilakukan oleh tenaga pendidik dalam Putusan Nomor 859/Pid.Sus/2023/PN Bjm. Hal ini mengakibatkan terdakwa dijatuhi hukuman tambahan chemical castration selama 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami legal reasoning hakim dalam menjatuhkan hukuman chemical castration menurut perspektif keadilan Aristoteles. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (library research), yaitu penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber seperti peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, serta literatur hukum lainnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan interpretasi (penafsiran) terhadap sumber hukum yang telah diolah. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kasus (case approach). Sumber hukum primer yang digunakan ialah Salinan Putusan Pengadilan Negeri Nomor 859/Pid.Sus/2023/PN Bjm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Putusan No. 859/Pid.Sus/2023/PN Bjm hakim menerapkan berbagai metode penafsiran dan konstruksi hukum dalam mempertimbangkan putusan dengan memberi sanksi chemical castration kepada terdakwa yang diharapkan memiliki efek jera, mendidik, dan membina pelaku untuk memperbaiki perbuatannya serta memulihkan hak-hak anak korban. Selain itu, sebagai sarana preventif (pencegahan) dari potensi pengulangan kejahatan. Kemudian menurut perspektif keadilan Aristoteles menyatakan bahwa keadilan harus dilandasi oleh prinsip proporsionalitas, yaitu sanksi yang diberikan harus sebanding dengan beratnya perbuatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan hukum. Aristoteles juga menitikberatkan pada keadilan korektif, bahwa terdakwa harus menerima risiko akibat dari tindakannya, sehingga ketidakseimbangan yang timbul akibat perbuatan tersebut dapat diperbaiki. Kata Kunci: Legal Reasoning, Chemical Castration, Sexual Harassment, Anak, Keadilan Aristoteles.