Penelitian ini dilakukan berdasarkan bukti rendahnya kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas IX MTs Mu’allimin Sruweng. Rendahnya berpikir reflektif matematis dilihat dari siswa belum dapat memecahkan masalah, menghubungkan pengetahuan yang baru dengan yang terdahulu, menyususn jawaban sesuai rumus, dan mengevaluasi permasalahan. Peneliti memilih model problem based learning dalam mengatasi rendahnya kemampuan berpikir reflektif metematis siswa. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh rata-rata kemampuan berpikir reflektif matematis siswa kelas IX MTs Mu’allimin Sruweng yang menerapkan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTs Mu’allimin Sruweng berjumlah 39 siswa, dengan sampel penelitian 21 siswa kelas IX-A dan 18 siswa kelas IX-B. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hasil nilai rata-rata pre-test kelas kontrol 6,27 dan kelas eksperimen 7,09. Sedangkan nilai rata-rata post-test kelas kontrol 11,88 dan kelas eksperimen 13,52. Untuk teknik analisis data yang digunakan adalah N-Gain. Rata-rata skor N-Gain kelas kontrol yaitu 0,65 dengan kategori sedang dan rata-rata skor N-Gain yaitu 0,82 dengan kategori tinggi. Kemudian, kelas kontrol memiliki simpangan baku yaitu 0,14, sedangkan kelas eksperimen memiliki simpangan baku 0,10. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih homogen karena memiliki simpangan baku yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga H_1 diterima dan H_0 ditolak, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah model problem based learning dengan alat bantu visual berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis kelas IX MTs Mu’allimin Sruweng.