Di era sekarang banyak muncul vlogger, influencer, youtubers dan tiktokers yang menayangkan aksi pamer di media sosial masing-masing yang biasa disebut dengan flexing. Dari flexing tersebut menyebabkan fomo bagi para investor yang ingin mendapatkan keuntungan yang sama yang dirasakan oleh para endorser yang flexing. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat pengaruh fenomena flexing dan fomo terhadap sikap investasi masyarakat dengan dimoderasi oleh aspek prudential. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan jumlah sampel 396 responden generasi z di kota Purwokerto dengan menggunakan perhitungan rumus slovin. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji Moderated Regression Analysis (MRA) untuk melihat pengaruh variabel moderasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer berupa pengumpulan data yang diperoleh melalui kuisioner dan wawancara. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan oleh peneliti, memperoleh kesimpulan pada hipotesis pertama dan kedua bahwa fenomena flexing dan fomo mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap investasi, kemudian hasil uji t pada hipotesis ketiga dan keempat bahwa variabel flexing dan fomo tidak berpengaruh terhadap sikap investasi dengan aspek prudential sebagai variabel moderasi. Dengan demikian, aspek prudential tidak mampu memoderasi pengaruh variabel fenomena flexing dan fomo. Kata Kunci : Aspek Prudential, Flexing, Fomo, Sikap Investasi