Pembelajaran Ilmu Pengetahuan alam dan Sosial dalam Kurikulum Merdeka menghadapi kendala dalam pemahaman siswa, khususnya pada materi gaya. Beberapa siswa kesulitan membedakan jenis-jenis gaya dan memahami aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji implementasi Mastery Learning dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial di SD Negeri 1 Sokanegara, Purwokerto, serta dampaknya terhadap pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Mastery Learning mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, serta evaluasi dampak dan tantangan. Guru menerapkan pembelajaran bertahap, asesmen formatif, serta program remedial dan pengayaan untuk memastikan siswa memahami materi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Siswa menunjukkan pemahaman lebih baik terhadap konsep gaya melalui eksperimen konkret, diskusi kelompok, dan umpan balik langsung. Siswa yang awalnya mengalami kesulitan dalam membedakan gaya dorong, tarik, gesek, magnet, dan gravitasi menjadi lebih mampu menjelaskan konsep tersebut setelah diberikan demonstrasi dengan alat peraga. Beberapa siswa juga lebih aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi kelas. Tantangan dalam penerapan Mastery Learning meliputi perbedaan kecepatan belajar, keterbatasan alat peraga, dan kesulitan dalam memberikan bimbingan individual. Namun, tantangan ini dapat diatasi dengan strategi diferensiasi, pembelajaran berbasis proyek, dan pendekatan kontekstual. Guru juga memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar tambahan. Secara keseluruhan, Mastery Learning memungkinkan siswa mempelajari konsep secara bertahap sesuai kemampuan mereka. Model ini membantu siswa memahami materi secara mendalam serta mendorong keterampilan berpikir kritis dalam menerapkan konsep gaya dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Mastery learning, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Kurikulum Merdeka, SD Negeri 1 Sokanegara.