Pendidikan di Indonesia memegang peran strategis dalam membentuk generasi muda yang berkarakter unggul, baik secara akademik maupun moral. Namun, dominasi aspek kognitif dalam kurikulum sering kali mengesampingkan internalisasi nilai-nilai karakter Islami dan Pancasila yang esensial bagi pembentukan karakter peserta didik. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka diharapkan menjadi solusi integratif untuk mengatasi tantangan tersebut. Penelitian ini berfokus pada implementasi P5 dan Relevansinya terhadap internalisasi karakter Islami pada peserta didik Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang memiliki latar belakang masyarakat religius. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif fenomenologi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan siswa, serta analisis dokumen di dua sekolah, yaitu SMA Ma’arif NU Karanganyar dan SMK Negeri 1 Karanganyar. Peneliti mengidentifikasi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi P5 serta tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islami dan Pancasila dalam pembelajaran berbasis projek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi P5 telah memberikan dampak positif dalam memperkuat karakter Islami peserta didik, seperti religiusitas, kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin. Tema-tema P5 seperti "Suara Demokrasi" dan "Kebekerjaan" mampu melibatkan siswa secara aktif melalui pendekatan pembelajaran kontekstual. Namun, kendala seperti kurangnya pemahaman terhadap konsep P5 dan keterbatasan sumber daya masih menjadi tantangan signifikan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan guru, pengembangan modul berbasis nilai Islami, dan penyediaan fasilitas pendukung untuk optimalisasi P5.