Pertumbuhan kesadaran religius di kalangan masyarakat Muslim mendorong peningkatan kebutuhan akan layanan transportasi yang sesuai prinsip syariah, dikenal sebagai halal transportation. Perilaku dan kesadaran akan kesediaan membayar biaya transportasi halal ini diharapkan menjadi langkah awal penelitian selanjutnya tentang transportasi halal sebagai suatu topik yang baru tentang halal.

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh attitude dan subjective norms terhadap willingness to pay (WTP) untuk layanan transportasi halal, serta peran moderasi religiusitas dalam hubungan tersebut. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan 100 responden Muslim di Kota Cirebon melalui metode accidental sampling. Pengolahan data dilakukan dengan SmartPLS 3 dan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior.

Hasil menunjukkan bahwa attitude dan subjective norms berpengaruh signifikan terhadap WTP, serta religiusitas memperkuat hubungan antara kedua variabel tersebut dengan WTP. Secara statistik, nilai R² menunjukkan bahwa model menjelaskan sekitar 65% variansi dalam WTP. Selain itu, nilai t-statistik masing-masing variabel lebih dari 1,96 pada tingkat signifikansi 5%, menegaskan validitas hubungan antarvariabel. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan spiritual dan sosial dalam merancang strategi pemasaran layanan halal dan memberi rekomendasi bagi pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan transportasi halal sebagai bagian dari gaya hidup Muslim modern.