Strategi pemasaran merupakan aspek penting dalam keberhasilan suatu bisnis. Toko Nada Bakery menggunakan strategi pemasaran yang menimbulkan dilema etika, yaitu Toko Nada Bakery menerima pesanan khusus untuk roti dengan desain bernuansa pornografi, tetapi tidak menyebarluaskannya melalui media sosial atau platform publik. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting dilakukan penelitian bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Toko Nada Bakery dan bagaimana strategi pemasaran ditinjau berdasarkan Undang-Undang dan juga dalam perspektif Hukum Ekonomi. Syariah. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field resarch), sumber data primer yaitu pemilik toko dan konsumen, sumber data sekunder. diperoleh dari. buku-buku, jurnal dan literatur lainnya, melalui dokumentasi, dianalisis dengan metode yuridis sosiologis yang berpijak pada ketentuan Hukum Ekonomi Syariah. Hasil penelitian menunjukan strategi marketing Toko Nada Bakery, menerima pesanan roti bernuansa pornografi secara privat yang disampaikan dari individu ke individu lainya tanpa publikasi di media sosial dan juga dapat melalui pesan teks pada ponsel. Strategi marketing seperti ini dapat dijerat oleh Undang-Undang Pornografi, KUHP, dan Undang-Undang ITE. Hukum Ekonomi Syariah juga memandang strategi ini bertentangan dengan prinsip etika bisnis Islam dan juga fikih. Meskipun produk yang dijual halal secara zat, tetapi cara pemasarannya mengandung unsur yang tidak thayyib (baik) karena mengeksploitasi pornografi, yang dapat merusak moralitas dan nilai sosial masyarakat.