Masalah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti anak
jalanan, pengemis, dan penyandang disabilitas merupakan isu sosial yang terus
meningkat, termasuk di Kabupaten Banyumas, Kenaikan jumlah PPKS sebesar
64,33% dari tahun 2023 ke 2024 menunjukkan bahwa penanganan masalah ini
belum maksimal. Dalam konteks ini, pekerja sosial memiliki peranan krusial
sebagai ujung tombak dalam mereduksi keberadaan PPKS melalui kompetensi
knowledge (Pengetahuan), skills (keterampilan), dan values (nilai-nilai) yang
profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi
knowledge, skills, and values yang dimiliki oleh pekerja sosial dalam mereduksi
PPKS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Hasil Analisis penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial
memiliki knowledge yang komprehensif tentang (1) perkembangan dan perilaku
manusia, (2) interaksi sosial, (3) teori praktik pekerjaan sosial, (4) kebijakan dan
struktur layanan, (5) pengetahuan diri dan peran dalam pengembangan kebijakan
sosial serta (6) pengetahuan khusus untuk kasus tertentu. Mereka juga menguasai
skills dasar seperti (1) pertolongan dasar, (2) melakukan perjanjian, (3) observasi,
(4) komunikasi, dan (5) empati. Dan values profesional seperti (1) nilai pribadi,
(2) nilai profesi pekerjaan, (3) nilai profesi masyarakat, dan (4) nilai klien atau
kelompok klien, menjadi pedoman dalam pelayanan. Namun, adapun tantangan
yang dihadapi pekerja sosial seperti, keterbatasan jumlah pekerja sosial,
kurangnya sinergi antar bidang, rendahnya kesadaran masyarakat, faktor ekonomi
dan kemiskinan, serta karakteristik PPKS yang tidak kooperatif, menghambat
efektivitas penanganan PPKS.