Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran
penting dalam membentuk karakter dan nilai keislaman di tengah masyarakat.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) menjadi aspek krusial dalam mendukung pengembangan lembaga
pesantren. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendekatan manajerial
antara Pondok Pesantren Al-Hikmah dan Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Karimi
yang berada di Desa Mereng, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang,
pasca terjadinya perpecahan dalam kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan membandingkan strategi manajemen SDM dalam pengembangan
kedua lembaga tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung,
serta dokumentasi. Fokus kajian terletak pada implementasi manajemen SDM
dalam aspek perekrutan, pengembangan, dan pemeliharaan tenaga pengajar serta
staf di masing-masing pesantren. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan
pola manajerial yang diterapkan oleh kedua pesantren dalam upaya meningkatkan
kualitas lembaga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al-Hikmah Mereng
menerapkan manajemen SDM berbasis kekeluargaan dengan fokus kaderisasi
internal, pelatihan sederhana, dan penempatan tugas yang fleksibel. Sementara itu,
Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Karimi Mereng mengembangkan lembaga
melalui pendekatan manajerial yang lebih modern dan terstruktur, dengan program
evaluasi rutin, serta penguatan SDM berbasis kurikulum integratif, pengembangan
kapasitas guru melalui workshop dan rikhlah. Analisis komparatif memperlihatkan
SDM, di bahwa perbedaan paling mencolok terletak pada aspek pengembangan
mana Nurul Huda lebih progresif dan sistematis, sedangkan Al-Hikmah
dan kekompakan internal. pola tradisional berbasis loyalitas mempertahankan
Lembaga, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kata Kunci: Manajemen