Anak tunagrahita merupakan anak berkebutuhan khusus yang mengalami
keterbatasan intelektual, sehingga berdampak pada kemampuan dalam menjalani
activity daily living yang membuat mereka bergantung pada bantuan orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi teknik modifikasi
perilaku dalam meningkatkan activity daily living pada anak tunagrahita berusia di
Panti Sosial ABK Putra Manunggal Kebumen.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik
pengumpulan data berupa observasi partisipan, wawancara semi terstruktur, dan
dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari dua pendamping dan tiga anak
tunagrahita. Analisis data dilakukan dengan mengikuti tahapan model interaktif
Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi teknik modifikasi
perilaku berupa shaping, prompting, chaining, dan positive reinforcement telah
dilakukan oleh pendamping kepada anak tunagrahita yang berusia 5-17 tahun
secara bertahap dan konsisten dalam melakukan activity daily living. Teknik
shaping diterapkan secara bertahap dari tugas sederhana hingga kompleks dalam
kegiatan merapikan tempat tidur, menyapu, dan mengepel. Teknik prompting
digunakan dalam kegiatan seperti makan, mandi, dan berpakaian dengan
memberikan petunjuk verbal, gestural, permodelan dan visual. Teknik chaining
dalam persiapan makanan dan minuman dengan membagi menjadi langkah-
langkah kecil. Teknik positive reinforcement diberikan dalam bentuk pujian,
jempol, hingga reward seperti makanan sehat atau aktivitas favorit, sebagai
penguatan setelah perilaku yang diinginkan muncul. Sementara itu, teknik fading
belum diterapkan pendamping dikarenakan anak tunagrahita tidak bisa jika tidak
diberikan petunjuk dan arahan. Temuan ini menegaskan pentingnya penerapan
teknik modifikasi perilaku sebagai strategi dalam mendukung perkembangan
kemandirian anak tunagrahita di lingkungan panti sosial.