Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pembacaan Surat
Al-Ikhlas dalam tradisi Ataqah yang dilaksanakan di Masjid Djazuli,
Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Tradisi ini
merupakan bagian dari praktik keagamaan yang hidup dan berkembang
nilai-nilai spiritual, sosial, dan di tengah masyarakat, serta mengandung
budaya lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif, serta dianalisis menggunakan teori konstruksi sosial
yang dikemukakan oleh Peter Ludwig Berger. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa pembacaan Surat Al-Ikhlas dalam tradisi Ataqah
tidak hanya dipraktikkan sebagai bentuk ritual keagamaan, tetapi juga
sebagai sarana penguatan nilai tauhid, perekat sosial, serta media
pendidikan nilai. Tradisi ini dijalankan secara berjamaah dalam bentuk
dzikir dan doa bersama yang diyakini membawa keberkahan, ampunan,
dan ketenangan jiwa. Konstruksi social tradisi Ataqah telah melalui tiga
(ekspresi adaptasi masyarakat dengan tahapan, yakni eksternalisasi
hadirnya kegiatan tradisi ataqah melalui interaksi sosial), objektivasi
(proses tradisi ataqah menjadi sebuah norma sosial yang dapat diterima di
masyarakat), dan internalisasi (proses kesadaran sosial yang membentuk
sebuah pola kebiasaan serta menjadi identitas sosio-kultural antar jamaah
ataqah). Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah studi
Living Qur'an serta memberikan kontribusi bagi pelestarian tradisi
keagamaan lokal.