Detail Cantuman
Advanced Search
Text
IMPLIKASI POLITIK DEMAGOGI PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019 DI KABUPATEN BANYUMAS PERSPEKTIF MAQA>S{ID AS-SYARI>’AH
Pemilihan umum pada hakikatnya merupakan pengakuan dan perwujudan dari hak-hak politik rakyat dan sekaligus merupakan pendelegasian hak-hak tersebut oleh rakyat kepada wakil-wakilnya untuk menjalankan pemerintahan. Meskipun agitasi dan propaganda di negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan propaganda banyak juga dipakai oleh para kandidat atau politikus selaku komunikator politik. Dalam hal ini adalah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Banyumas yang mengalami perubahan fundamental baik secara mekanisme pemilihan dan pemberhentiannya, kedudukan Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagai lembaga pemegang kekuasaan pemerintahan pada Pasal 4 UUD 1945. Kita hidup di negeri yang nyaris tidak memiliki prinsip etika dan politik, masalah moralitas dalam dunia politik dianggap sebagai sesuatu yang kabur, apalagi masuknya politik demagogi. Hal ini menjadikan penulis ingin mengetahui bagaimana peran demagog pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 dan bagaimana implikasinya di Kabupaten Banyumas. Oleh karenanya, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan metode sosio-legal yang dibangun bahwa ilmu hukum tidak terkungkung hanya penelitian dogmatis, namun dari ilmu-ilmu lain dapat membantu menjawab dan mengatasi permasalahan dalam ilmu hukum. Politik demagogi terjadi karena begitu banyak yang mengembangkan moral partisan, eksklusif dan tertutup. Politik dicitrakan sebagai akal-akalan dan perebutan kekuasaan. Islam sebagai agama yang tidak hanya dipandang sebagai suatu doktrin semata. Akan tetapi, mencakup pandangan hidup secara total. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi peradaban dan harkat martabat kemanusiaan yang memadukan antara aspek material dan spiritual, keduniawian dan kerokhawian. Islam bertujuan menciptakan sebuah sistem dimana prinsip keadilan berada diatas keuntungan segelintir atau sekelompok orang. Dalam Islam konsep kesejahteraan lebih dikenal dengan teori maqa>s}id as-syari>’ah. Kemaslahatan sebagai inti dari maqa>s}id as-syari>’ah, memiliki peranan penting dalam penentuan hukum Islam. Sebab hukum Islam diturunkan mempunyai tujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat baik di dunia maupun di akhirat.
Ketersediaan
22SK191585.1 | SK | Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto (Lt. 3 Skripsi) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak dipinjamkan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
SK
|
Penerbit | Fakultas Syariah IAIN Pwt : Purwokerto., 2020 |
Deskripsi Fisik |
xix, 124 hlm.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Cet. 1
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
NURTIYASTUTI
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain