Manajemen kurikulum dalam lembaga pendidikan, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus, merupakan aspek krusial namun seringkali dihadapi oleh berbagai kendala. Beberapa masalah yang muncul antara lain kurangnya pemahaman tentang manajemen kurikulum, kurangnya komunikasi antara stakeholder, dan kurangnya fasilitas pendukung. Penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan khusus anak di SDLB Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara menjadi penting tanpa mengubah inti dan tujuan kurikulum. Rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana manajemen kurikulum bagi anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan manajemen kurikulum yang dilakukan di SDLB Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara mulai dari proses perencanaan kurikulum yang di lakukan, pengorganisasian kurikulum, pelaksanaan kurikulum dan kendalanya serta hasil evaluasi dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun objek penelitiannya yaitu manajemen kurikulum bagi anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, sedangkan subjeknya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru pendamping kelas berkebutuhan khusus. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa wawancara yang terstruktur, observasi yang terstruktur dan dokumentasi serta trianggulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya Manajemen kurikulum anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara sukses karena perencanaan komprehensif, pengorganisasian terencana, pelaksanaan efektif, dan evaluasi menyeluruh. Guru-guru merencanakan kurikulum dengan memperhatikan keberagaman dan kemampuan siswa serta melalui identifikasi dan asesmen yang sistematis. Pengaturan kurikulum dilakukan dengan terencana, dipastikan oleh peran aktif guru dan kepala sekolah. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada hasil asesmen dan pembelajaran aktif, memungkinkan setiap siswa berkembang secara optimal. Evaluasi dilakukan secara berkala melibatkan berbagai pihak, memastikan kurikulum terus diperbaharui sesuai perkembangan siswa dan kebutuhan sekolah.