Penelitian ini mengkaji tentang representasi Islam dalam tradisi motangi di Desa Maribaya Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian lapangan dengan model penelitian etnografi yang mencakup budaya manusia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi yang diperkenalkan oleh Chris Barker, menurutnya representasi dapat dijelaskan sebagai sebuah tindakan simbolis yang mencerminkan dunia objek yang independen. Agama merupakan sistem simbolis yang memberikan arti dan nilai dalam kehidupan manusia. Nilai-nilai keagamaan ini dapat terwujud dan teraktualisasi melalui tingkah laku sosial. Nilai agama yang masih bersifat abstrak akan lebih mudah dipahami secara konkret dan membumi melalui tingkah laku sosial. Budaya yang hidup di masyarakat memuat nilai, norma, kebiasaan, dan interaksi sosial. Maka dalam hal ini budaya dapat dijadikan wujud yang konkret dan membumi dari nilai agama. Di Desa Maribaya Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga terdapat tradisi motangi yang mana ini juga bagian dari budaya karena memuat tujuh unsur universal budaya. Dengan begitu hasil penelitian ini adalah dalam tradisi motangi merepresentasikan lima nilai Islam yaitu hutang (Al-Qardh) dan pemenuhanya, pencatatan sebagai penjagaan hak, wujud tolong-menolong, rasa persaudaraan (ukhuwah), representasi saling menghargai (tasamuh) yang semuanya termuat dalam hadis maupun Al-Qur’an.