Problematika tentang stunting banyak terjadi pada anak usia balita akibat kurangnya pemberian gizi dan nutrisi. Minimnya pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan pada masa kehamilan dapat berpengaruh pada bayi yang dikandung sehingga bayi kekurangan nutrisi, Hal ini juga menyebabkan terjadinya kelahiran bayi stunting. Pemerintah melakukan Intervensi melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Berdasarkan hal ini diberlakukan kebijakan persyaratan Elsimil di Kantor Urusan Agama (KUA). Penelitian bertujuan untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana urgensitas Aplikasi Elsimil sebagai syarat daftar nikah di KUA Kecamatan Cilacap Utara dan bagaimana penggunaan Aplikasi Elsimil perspektif maṣlaḥah mursalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian mengenai implementasi ketentuan hukum secara langsung pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memastikan keakuratan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Aplikasi Elsimil sangat urgent sebagai syarat daftar nikah di KUA untuk mendeteksi faktor resiko bayi stunting pada Calon Pengantin (Catin), yaitu dengan cara pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan pengetahuan bagi Catin serta pendampingan. Melalui Aplikasi ini, Catin akan mendapatkan sertifikat untuk mendaftar nikah di KUA. Kemanfaatan Elsimil memenuhi tujuan hukum untuk kemanfaatan bagi Catin sebagaimana teori Utilitarian. Pendaftaran Elsimil perspektif maṣlaḥah mursalah mengandung kemaslahatan walaupun tidak ada dalil yg mengatur. Kemaslahatan yang terdapat pada kebijakan ini karena mengimplementasikan tugas dan fungsi KUA. Didukung menurut perspektif ulama ushul fiqih Al Ghazali, maṣlaḥah menurut asalnya adalah sesuatu yang mendatangkan manfaat dan menjauhkan mudharat.