Berdasarkan laporan situs Badan Pusat Statistik Jawa Tengah terkait angka pernikahan, Kabupaten Banyumas mengalami penurunan angka pernikahan terhitung sejak lima tahun terakhir. Penurunan ini dapat di sebabkan oleh banyak hal, salah satunya muncul fenomena gamophobia di kalangan generasi muda saat ini. Gamophobia adalah suatu kondisi atau fobia yang dialami individu terhadap institusi pernikahan yang umumnya berakar pada ketakutan terhadap komitmen jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena gamophobia (ketakutan terhadap pernikahan) yang terjadi pada mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto dalam perspektif Maqāṣid al-Syarī'ah menurut Imam al-Shāṭibī. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan yuridis-empiris. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto yang mengalami gamophobia berjumlah 11 orang dari berbagai fakultas di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Sedangkan objek yang diteliti adalah fenomena gamophobia pada mahasiswa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto perspektif Maqāṣid al-Syarī'ah menurut Imam al-Syāṭibī. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena gamophobia pada mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: trauma disebabkan hubungan asmara yang buruk, trauma disebabkan hubungan keluarga yang buruk, kondisi emosional yang tidak stabil, belum siap secara finansial. Hasil analisis menggunakan Maqāṣid al Syarī'ah Imam al-Shāṭibī mengungkapkan bahwa fenomena ini berpotensi mengancam tiga aspek perlindungan dalam tujuan hukum Islam. Tiga aspek perlindungan tersebut mencangkup penjagaan nyawa (Ḥifẓ al-Nafs), penjagaan keturunan (Ḥifẓ al-Nasl), dan penjagaan akal (Ḥifẓ al-'Aql).