Detail Cantuman
Advanced Search
Skripsi
Analisis Fenomena Hustle Culture Terhadap Pemenuhan Hak dan Kewajiban Suami Istri Perspektif Teori Struktural Fungsionalism Talcott Persons (Studi Kasus di Perumahan Telaga Pasiraya Kec. Cikarang Selatan)
Salah satu fenomena yang banyak terjadi dalam kehidupan keluarga di masyarakat perkotaan adalah ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan rumah tangga. Hal ini sejalan dengan fenomena hustle culture, di mana tuntutan kerja yang tinggi sering kali menyebabkan minimnya waktu bagi keluarga, menurunnya kualitas komunikasi, serta ketimpangan dalam pemenuhan hak dan kewajiban suami istri. Akibatnya, banyak rumah tangga mengalami konflik, bahkan berujung pada perceraian, sementara sebagian lainnya mampu beradaptasi dengan membangun pola komunikasi dan pembagian peran yang lebih seimbang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak hustle culture terhadap kondisi rumah tangga, serta bagaimana teori Struktural Fungsionalisme dapat menjelaskan fenomena ini dalam konteks keluarga yang terdampak. Model penelitian kualitatif merupakan jenis penelitinan ini, dan disini peneliti menggunakan metode field research dengan pendekatan sosiologi hukum, serta menggunakan teori Struktural Fungsionalisme Talcott Persons untuk menganalisis fenomena yang terjadi. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi , serta wawancara kepada 46 informan yang terdiri dari 18 orang yang divorce dan 28 pasangan suami istri yang masih mempertahankan rumah tangganya meskipun keduanya terdampak oleh fenomena hustle culture. Peneliti menyimpulkan tiga hal, pertama, fenomena hustle culture yang menuntut individu untuk bekerja secara berlebihan berpotensi memengaruhi dinamika rumah tangga, termasuk dalam pemenuhan hak dan kewajiban suami istri. Kedua, tekanan kerja yang tinggi dapat berdampak pada dinamika rumah tangga. Beberapa keluarga mengalami ketidakharmonisan akibat minimnya waktu bersama, komunikasi yang menurun, serta beban kerja yang tidak seimbang, yang pada akhirnya berujung pada perceraian. Di sisi lain, terdapat pula keluarga yang tetap bertahan dengan menyesuaikan pola komunikasi, membagi peran secara adil, serta mempertahankan harmoni antara karier dan kehidupan keluarga. Ketiga, untuk memahami bagaimana kondisi rumah tangga yang berada dalam budaya hustle culture serta sejauh mana pengaruhnya terhadap peran dan tanggung jawab masing-masing pasangan. Dalam konteks ini, teori struktural fungsionalisme menjadi relevan untuk menganalisis bagaimana struktur dan fungsi dalam keluarga mengalami perubahan akibat tekanan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh hustle culture.
Ketersediaan
25SK599914.1 | Skripsi HKI | Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto (Lt. 3 Rg Skripsi) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak dipinjamkan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
Skripsi HKI
|
Penerbit | FAKULTAS SYARIAH UIN SAIZU-PRODI HKI : Purwokerto., 2025 |
Deskripsi Fisik |
xvi, 77 hlm.; 29 cm. +lampiran
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Layudzah Khoirul Kholifah
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain