Pesatnya pergeseran pola belanja konsumen dari offline ke platform online dan ketatnya persaingan di industri skincare, khususnya pada produk Skintific yang dipasarkan melalui berbagai online marketplace. Dalam konteks banyaknya pilihan merek dan kemudahan akses bagi konsumen, kemampuan suatu brand untuk mendorong pembelian ulang menjadi sangat penting demi mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB) sebagai landasan teoritis, yang menjelaskan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah secara parsial online promotion, customer satisfaction, dan customer trust berpengaruh positif terhadap repurchase intention konsumen produk Skintific melalui online marketplace di Purwokerto. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan sampel sebanyak 120 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yang ditetapkan yakni konsumen yang pernah membeli produk skintific melalui online marketplace setidaknya 2 kali, berusia minimal 17 tahun dan bertempat tinggal di purwokerto. Data diperoleh melalui pengisian kursioner dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil uji hipotesis menunjukkan online promotion tidak berpengaruh terhadap repurchase intention, customer satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention, dan customer trust memiliki pengaruh positif terhadap repurchase intention. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun promosi online dilakukan secara masif oleh Skintific melalui berbagai marketplace dan media sosial, hal tersebut justru tidak mendorong niat pembelian ulang konsumen. Sebagian konsumen merasa terganggu dengan frekuensi iklan yang terlalu sering muncul, sehingga menurunkan minat mereka untuk kembali membeli. Temuan ini mengindikasikan adanya pergeseran preferensi konsumen terhadap bentuk promosi yang lebih natural dan kredibel.